Panitia mengadakan
macam-macam perlombaan. Ada lomba intern dan ekstern. Lomba intern diantaranya
: sepak bola bagi anak laki-laki, futsal bagi anak perempuan, band, top dut,
topi kelas terbagus (dari barang bekas), stand, speech english, dan masih
banyak lagi. Sedangkan yang ekstern : dance, band, Olimpiade MIPA, photografer.
Hari Kamis pagi, kelas X dan XI membuat stand untuk berjualan. Sampai pk.07.30
semua kelas selesai membenahi stand dan dilanjutkan pembukaan acara Dies Natalis
SMAPTA
. Setelah pembukaan selesai, dimulailah
perlombaan intern + ekstern yaitu band dan dance. Lomba band diawali oleh kelas
X dan dilajutkan nomor urut berikutnya. Siang sampai sore untuk lomba band
kebanyakan dari kelas X dan kelas XI.
Dengan suasana perlombaan yang cukup
menghibur, di sisi lain kelas X dan XI membuka stand. Di sana mereka berjualan
makanan. Ada yang menjual makanan ringan ada juga makanan lainnya. Perlombaan
band dan dance serta lomba stand dilaksanakan sampai malam hari. Semakin waktu
berjalan semakin malam, banyak stand yang sudah tutup. Namun ada beberapa stand
yang masih berjualan. Setelah magrib, dilanjutkan lomba band dari kelas XII.
Suasananya lumayan sepi, karena cuaca saat itu hujan. Dan keadaan lapangan pun
juga becek. Acara lomba band dan dance di hari Kamis berakhir pk 21.30.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba,
yaitu hari Jum’at. Jum’at pagi dilaksanakan jalan santai.Jalan santai dimulai
pk 06.00, semua siswa dari X, XI, dan XII harus mengikuti. Persyaratan untuk
mengikuti jalan satai yaitu, harus memakai topi dari barang bekas, menyanyikan
yel-yel saat di tengah jalan dengan lantang. Topi dari barang bekas dipakai
saat jalan santai. Setiap kelas harus mewakilkan dua orang untuk dijadikan
maskot kelas. Satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Jadi, untuk dua
orang tersebut memakai topi yang lebih mewah dari pada teman-teman yang
lainnya. Semua kelas berlomba-lomba untuk menampilkan topi mereka agar menjadi
yang terbaik. Perintah dari osis memakai topi dari barang bekas, tetapi ada
sebagian kelas yang membuat serta memakai baju dari baran g bekas. Selain
memakai topi dan baju barang bekas, yel-yel juga harus dinyanyikan secara
lantang. Tujuan menyanyikan yel-yel, untuk mengalahkan lawan anatar kelas. Di
tengah perjalanan, mereka menyanyi dengan yel-yelnya yang telah dibuat. Saat di
jalan, bertemu banyak orang. Orang-orang yang melewati jalan tersebut, hampir
semua melihat jalan santai yang dilaksanakan oleh SMAN 7 Kediri. Tak terasa,
jalan santai sudah berakhir di sekolah lagi. Setelah jalan santai, ada
perlombaan top dut. Dari kelas X, XI, dan XII, harus mewakilkan satu atau dua
orang untuk menyanyikan lagu dangdut.
Lomba top dut harus selesai sebelum pk
11.50. Karena waktu di hari Jum’at sangat terbatas. Targetnya pk.11.40 sudah
selesai. Tetapi di luar perkiraan, pk 11.20 lomba top dut sudah berakhir.
Selesai lomba top dut, ada pengumuman kejuaraan untuk semua perlombaan yang
telah diadakan.
Jum’at pk 15.00, ada jumpa fans dengan
Ada Band yang bertempat di Aula SMAN 7 Kediri. Siswa yang datang lumayan
banyak, karena cuaca saat itu sangat tidak mendukung sama sekali. Hujan deras
disertai angin. Lapangan SMAN 7 sudah tidak seperti lapangan, tetapi seprti
kolam. Banyak air yang menggenang, sehingga menimbulkan becek.
Waktu semakin berjalan. Malam puncak yang
sudah diidam-idamkan telah tiba. Acara malam itu dimulai pk 19.00. Sudah
lumayan banyak siswa-siswa yang datang. Selain siswa SMAN 7 juga ada siswa dan
orang-orang dari luar yang datang untuk melihat acara di malam puncak.
Penampilan di malam puncak sangat istimewa. Salah satunya ada drama. Drama itu
menceritakan tentang setan-setanan. Tokohnya terdiri dari perwakilan dari
organisasi yang ada di SMAN 7 Kediri. Setiap organisasi harus mewakili 7 orang
untuk memainkan drama tersebut. Tak terasa, sudah pk 22.30. Untung saja hujan
di malam puncak sudah terang. Ditunggu-tunggu Ada Band pun belum juga datang.
Akhirnya waktu sudah menunjukkan pk 22.45. Semua orang merapat ke depan agar
melihat Ada Band secara jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar